Friday, November 23, 2012

Hai Dieng

Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 14 November 2012 adalah hari yang paling saya dan beberapa orang temen tunggu-tunggu. Apalagi kalau bukan karena adanya rangkaian libur panjang. Hoho. Pada hari itu saya dan lima orang teman lainnya (anak Fahutan semua) yang tersebar di beberapa daerah merencanakan sebuah perjalanan -Isni di Jakarta, Shinta di Bandung, Amel di Bekasi, Ratna ’godeg’ di Purwokerto, kak Indri di Cirebon, dan saya sendiri di Bogor-. Rencana berawal dari keinginan beberapa orang (termasuk saya, hehe) yang sangat ingin jalan-jalan menikmati pemandangan alam. Obrolan yang berawal dari twitter itu pun berlanjut di facebook. 
 
Sesuai kesepakatan, lokasi yang akan kita kunjungi yaitu Dieng dan Jogja. Mulanya kita berencana menjadikan Jogja tempat persinggahan pertama dan diakhiri dengan pesona alam Dieng. Namun rencana itu gagal karena kita sama sekali belum mendapatkan tiket ke Jogja. Huhu. Salah kita juga sih, kenapa cari tiketnya mepet tinggal seminggu keberangkatan. Hehe. Akhirnya perjalanan ke Jogja dibatalkan dan langsung beralih hanya mengunjungi Dieng. Tiket ke Dieng sudah ditangan. Dan, berangkaaaatttt...

Kita semua berangkat tanggal 13 November dari kota masing-masing. Saya, Amel dan Isni berangkat bareng dari Pangkalan Jati, Jakarta jam 20.00 WIB menuju Wonosobo. Perjalanannya sekitar 11 jam. Pada pukul 06.30 WIB, kita sampai di Wonosobo dan bertemu dengan Shinta yang lebih dulu datang. Kita semua lalu langsung menuju alun-alun yaitu tempat yang telah disepakati untuk ngumpul semua anggota. Tapi sebelum ke alun-alun kita cari mesjid/mushola dulu untuk membersihkan diri. Hehe.


Setelah beberapa lama, semua anggota perjalanan pun ngumpul. Kita pun langsung mengabadikan dalam bentuk foto. Biar bisa kena foto semua kita mesti minta bantuan orang lain, dan yang jadi ‘korban’ yaitu pak satpam. Mintanya mesti dimodusin dulu, pura-pura nanya arah ke Dieng gitu. Haha. 


Saatnya berangkat ke Dieng...

Perjalanan sekitar ± 1 jam. Sekitar jam 10.00 WIB sampai di homestay yang sudah dipesan. 


Sayang banget kita cuma bisa sewa 1 malam, karena malam berikutnya sudah ada yang sewa di sana. But, it’s oke. Tinggal cari penginapan baru. Hehe. Di penginapan kita taruh barang-barang, bersih-bersih, dan nge-cash hp. Jam 11.00 WIB langsung jalan-jalan. Dan kita benar-benar ‘jalan’ saudara-saudara. Ya, ntah karena ngirit, pelit, atau karena kita anak Fahutan, gak tau deh. Hehe. Tapi, gak apa-apa juga sih. Bisa menikmati pemandangan alam. Udaranya sih sejuk, cuma panas mataharinya yang gak tahan. Bikin kulit mengelupas plus ‘eksotis’. Haha.



Kunjungan pertama yaitu ke Telaga Warna. Di telaganya ada sekitar tiga warna yaitu hijau muda, hijau tua, dan putih. Tapi sayang banget, telaganya lagi surut. Jadi rada kurang okeh. Hehe. Selain Telaga Warna, di sana juga ada Goa Semar dan Telaga Pangilon.


Tujuan berikutnya Dieng Plateau Theater. Di sini diputar film singkat tentang kawasan Dieng. Baru beberapa menit filmnya diputar mata sudah mengantuk. Backsound filmnya pun mendukung banget buat ngajak mata terpejam. So, akhirnya saya ketiduran sampai film selesai. Ckckck. Tapi yang ketiduran gak cuma saya aja sih. Haha.


Dari teater kita menuju Kawah Sikidang. Berhubung kita sama sekali tidak ditemani guide, jadi kita hanya bermodal tanya sana-sini. Dan kita sempat dikerjain sama bapak-bapak pekerja antah-berantah pas nanyain lokasi kawah. Zzzz (-_-") Untung kita nanya lagi ke orang lain, dan kali ini bener. Hehe. 


Tempat terakhir yang dikunjungi hari ini yaitu Kawasan Candi. Ada kejadian yang entah lucu, entah memalukan, ada orang di dalam mobil yang video-in kita lagi jalan. Duhh, ckckck. Beberapa candi  yang ada di kawasan ini antara lain Candi Gatotkaca, Candi Setyaki, Candi Srikandi, Candi Arjuna, Candi Sembadra, Candi Puntadewa. 


Malamnya kita cari makan di sekitar penginapan. Kita juga sempat menanyakan tentang tempat untuk melihat sunrise yaitu Bukit Sikunir. Tadinya kita mau mengajak orang lain yang nginap di penginapan juga buat liat sunrise bareng. Tapi lupa ngomong ke orangnya. Walhasil kita melewatkan lihat sunrise. Rugi. Hiks hiks. Zzzz. Ya, mungkin lain kali bisa lihat di sini lagi atau lihat sunrise di tempat lain. Ckckck. Padahal sunrise di Dieng termasuk yang terbagus. Hiks :'(
 
Pagi hari berikutnya kita sudah harus packing barang-barang karena harus keluar dari penginapan hari ini juga. Tapi berhubung masih ada satu tempat lagi yang belum dikunjungi, kita pinjam satu kamar untuk menyimpan barang. 

Tujuan terakhir di Dieng yaitu Museum Kailasa Dieng. Di sini terdapat beberapa bagian candi dan peralatan lainnya yang digunakan di Dieng seperti peralatan bertani. Di sini ada ruangan untuk memutar film pendek tentang Dieng dan candi. Saya tidak tau, apakah filmnya sama dengan yang diputar di plateau teater atau bukan. Tapi yang pasti, kali ini gak ketiduran lagi. Hehe. 




Yang mau belanja silahkan...


Kumpulan foto narsis. Kalo mau foto anggotanya komplit tinggal cegat minta tolong orang lain. Hehe.


Perjalanan di Dieng selesai sudah. Perjalanan selanjutnya yaitu ke kota yang tadinya kita batalkan.
So, see u in the next story. 
Hmm, Jogja, I’m coming :D

No comments:

Post a Comment